Senin, 09 November 2009

MENGEMBALIKAN JATI DIRI BANGSA

Mengembalikan jati diri bangsa. Memang, kalimat terlalu abstrak akan ditransfer ke kehidupan nyata masyarakat Indonesia yang pluralistik dengan berbagai karakteristik dan kebiasaan. Identitas macam apa yang dimiliki oleh bangsa ini? Bukankah kita semua berbeda, kelompok-kelompok etnis yang berbeda, bahasa, agama, adat dan budaya? Kebingungan akan mencakup identitas nasional yang telah dialami oleh generasi muda di Indonesia baru-baru ini. Hampir tidak ada lagi pemahaman tentang identitas nasional yang tersisa. Jadi bagaimana saya bisa Mengembalikan jati diri bangsa, jadi tidak ada yang mengerti apa identitas nasional ini. Aku berpikir lagi tentang perjuangan anak-anak negeri Oktober 28, 1928 di sebuah usaha untuk Mengembalikan jati diri bangsa “diborgol” bangsa asing.Bukan karena itu tepat di hari ulang tahun saya tapi karena kewarganegaraan apa dengan semua semangat kaum muda dari segala lapisan masyarakat Indonesia, suku, bahasa dan agama yang dibawa bersama-sama untuk mengambil keputusan. Berkumpul untuk yang ideal dan harapan untuk bersatu untuk menghilangkan perbedaan-perbedaan yang melekat pada setiap saat. Mereka menghasilkan konsep Mengembalikan jati diri bangsa, berbicara, dan menumpahkan darah satu, hanya Indonesia. Tanggal Agustus 17, 2009 di Indonesia akan ulang tahun 64 tahun Bangsa-Bangsa.
Ketika kita bercermin pada sejarah bangsa kita selama 64 tahun ini, kita menemukan bahwa masyarakat Indonesia kuno diketahui identitasnya telah menolak untuk berlatih toleransi, TEPA selira, gotong royong, musyawarah untuk mencapai konsensus dan menghargai perbedaan motto Bhineka Tunggal Ika. Mengembalikan jati diri bangsayang santun dan sopan adalah refleksi dari timur tradisional diperbolehkan. Tapi sayangnya semua kisah manis identitas nasional yang telah berangsur-angsur menjadi sejarah masa lalu sejarah atau legenda, bahkan untuk anak-anak dan cucu kami.Di tengah arus perdagangan bebas, Jati Diri Bangsa Indonesia sebagai cepat dibawa arus globalisasi. Identitas diri kita mulai berbalik dan digantikan dengan “identitas nasional di negeri ini dari waktu ke waktu. N Pede jika tidak mengenakan gaun mini, bikini, dan segala bentuk badut kostum yang meningkatkan alat kelamin di mana-mana. N gaul jika tidak menggunakan obat-obatan, alkohol dan segala bentuk obat-obatan terlarang, hanya untuk sebuah pengakuan. Identitas anak slang hari ini, keren dan populer. Menyedihkan memang. Tapi jangan hanya melihat bahwa hanya generasi muda kehilangan identitas nasional. Tua, pejabat dan pemimpin korup tidak akan Mengembalikan jati diri bangsayang telah hilang. Mereka juga sama, menunjukkan bahwa perilaku tidak mencerminkan identitas nasional, boasting nama identitas nasional. Sebut saja kasus mementingkan diri sendiri melalui korupsi, kekerasan tidak setuju dengan hasil pemilihan dan terorisme kasus isu-isu lain seperti rekan-rekan sipil hanya karena penolakan. Sedih. Ketika kesopanan dan pertimbangan dari situasi ini? Bangsa menyelesaikan masalah dengan cara damai, konsultasi dan konsensus. It’s Time to Stop Dreaming Start Action. Ada waktu untuk berdiam diri, karena orang-orang ini lebih banyak dan lebih teratur.
Mengembalikan Identitas Nasional Indonesia yang seharusnya dilakukan mulai sekarang. Jangan terlalu terlambat, karena jika terlalu jauh ketika kami siap untuk menyambut orang-orang dengan identitas yang berbeda dari apa yang sudah kita ketahui sebelumnya. Mengembalikan jati diri bangsaini untuk masalah yang sebenarnya adalah tugas kita bersama, semua tingkat masyarakat, dari tua ke muda. Pemerintah untuk orang-orang biasa. Semoga Tuhan selalu menjaga bangsa ini dari perpecahan dan kehancuran. Panjang umur bangsa Indonesia menjadi 64.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar